Selasa, 29 Juli 2008

u.w escavation


proses pemasangan "grid" di dasar laut, sebelum artefak diangkat, situs dipertahankan seperti apa adanya. Semua artefak yang akan diangkat diberi nomor.
Kaidah-kaidah dalam eskavasi bawah air, dilaksanakan seperti dalam eskavasi di darat.
Pemetaan situs dibuat sedemikian rupa, sehingga didapat metode yang tepat untuk melakukan pengangkatan/pembongkaran.
terlihat dlm pic. tumpukan timah batangan yang sudah diberi tag nomor.

SV SIREN. Lat 05-14,545 S. Long 108-58,400 E Java Sea

name of ship: SIREN, nationality: St.Vincent &The Grenadines, Port of register: Kingstown, ship owner: Ross Marine Ltd., port of arrival Jakarta 12-11-2004, arrived from Port Louis.
tempat hidupku selama 6 minggu, pulau besi dengan semua cerita di dalamnya.

ladang bawang Kuningan Jawa Barat



baru aja dapet foto dari blog nya Ryana,

asyik bener berada di kebun bawang, hijau segar dengan suasana pedesaan yang damai, tempat yang ideal bagi penduduk jakarta tuk liburan, atau sekedar mencari suasana lain.

look at the pic !

ada perempuan kok pantatnya guede banget, mpe nggak muat tuh kaosnya....warna ijo muda lagi !

ITC DRR acarane WHO


International Training Consortium on Disaster Risk Reduction , katanya ITC DRR, acara kegedean judul...
21 Juli 2008 di Hotel Jayakarta,
materi water rescue, simulasi di kolam renang hotel dari jam 13.00 - maghrib.
WHO dan DepKes, EO-nya anak FKU UGM yang nggak bonafide blass.....
malu-maluin almamater !

Perjalanan dari Cirebon ke Blitar

semalam nggak bisa tidur, sisca masih dalam perjalanan, katanya tadi dah sampe Blitar, perjalanan itu dalam rangka kunjungan ke daerah kantong-kantong buruh migran, sejak berangkat dari Jakarta ambil jalur pantura lewat Indramayu kemudian ke Kuningan, dari Kuningan kemudian ke Cirebon,
aku mencoba menceritakan kronologis perjalanan cintaku ini sesuai dengan info yang kudapat dari sms,
tanggal 28-8-2006 sekitar pukul 18.50 wib,
perjalanan cinta ku sampai di Alas Roban, sebuah kawasan cukup lebat dan dikenal dengan daerah rawan kejahatan,
pukul 19.48 wib,
entah berada di daerah mana, yang jelas cinta menggambarkan suasana di situ berhawa dingin, seperti di Puncak dan Kaliurang katanya.
pukul 21.42 wib rombongan UNIFEM itu sudah sampai Semarang dan makan malam, rupanya menu yang dipesan adalah bebek goreng dengan ampela ati, mimiknya es jahe....sementara aku di sini menahan lapar dan tidak merokok untuk beberapa saat, juga kopi yang tidak terbeli, sebab aku emang baru kere sekali, sama sekali tidak ada uang walau pun hanya 1000 rupiah.
Yah....nggak apa-apa, namanya juga pengangguran dan pemboros, maka harus bisa menerima kondisi seperti ini, perut lapar dengan badan yang lemes nggak bergairah, sungguh kurasakan ketidaknyamanan sebagai ni'mat dari Alloh, harus bersabar dan ikhlas menjalankannya, tapi kok pacar ku makan enak dengan teman-temannya, justru menceritakan padaku menu makan malamnya.
sekitar jam 01.10 wib cintaku dah sampe Kota Ngawi, ah...cepat betul Arman menjalankan mobilnya. Dari Ngawi tidak beristirahat tidur, tetapi langsung ke Blitar....
dan tadi sekitar jam 07.00 dia telpon aku dan memberi kabar bahwa sudah sampai Blitar dan sempat mampir ke warnet buat kirim laporan, tentunya denga Ryana yang always on line in every day.....

"LIFT BAG'


untuk mengangkat benda yang berat di dalam air, bisa dilakukan dengan memanfaatkan udara yang dijebak dalam sebuah kantong udara.
penggembungan balon tidak begitu saja dilakukan, tetapi harus sedikit demi sedikit memperhatikan posisi benda yang diangkat.
Lift bag juga dipakai dalam kondisi air keruh, membantu dalam melkukan dokumentasi obyek yang tertutup lumpur.

"THE FUCKIN YEAR"

akhirnya kembali ke Jogja,
setelah sekian bulan hidup di laut lepas, di atas pulau besi yang monoton, hanya 'salt water' dan hamparan laut hingga ujung cakrawala, entah di mana utara mana selatan, hanya bintang di langit memberi petunjuk arah ke mana menuju Pulau Jawa...
berawal dari perayaan malam tahun baru 2006 di Desa Wisata Sambi di daerah Pakem, dua mobil bergerak ke sebuah desa di pinggir Kalikuning, aku numpang di mobil Marcel dengan istrinya, sedang maknya Elang ada di mobilnya Pak Yan dengan rombongan Jaran,
" yang mana Brik.....?"
"katanya lo punya gebetan, yang mana sih?"
"oooh yang tinggi gede itu? ayo ! ajak ke sini, ah lo nggak gesit"
sebuah acara pertemuan keluarga besar Gaia Solution di tempatnya Pak Didik Kupret, ada banyak makanan di sana, ada alat musik juga, termasuk api unggun dan kelengkapannya, kembang api dan terompet dari kertas. Malam makin larut, sementara hujan rintik-rintik menyertai kabut yang membeku selimuti pepohonan di sepanjang Kalikuning.
"selamat tahun baru dan selamat ulang tahun "
"yang keberapa Brik?"
betapa berbahagia malam itu, hingga pagi pun tiba, dan sisa pesta diakhiri dengan sarapan bersama, akhirnya semua turun kembali ke jogja, karena aku mabuk berat akhirnya pulang sendiri dengan naik angkutan umum, turun di ring road utara depan Apotik Kentungan, berjalan susuri jalur lambat, ada mobil VW combi menghampiri dan menawarkan tumpangan, rupanya Barkah kodok segoro dan istrinya, sampai di JAran aku kembali tidur karena kepala masih terasa berat, hingga siang baru bangun dan langsung disambut todongan teman tuk traktir makan dan pastinya minum.
sejak aku merasakan sebuah kenikmatan jatuh cinta saat suara takbor berkumandang di malam takbiran hari raya kurban, hari raya haji yang kulewatkan bersama Aan di kantor dan rumahnya. akhirnya bulan februari tiba saat anak muda merayakan hari kasih sayang, valentine day kunikmati bersama seorang perempuan muda dengan satu anak usia 3,5 tahun, merencanakan hari baik untuk segera mengakhiri masa lajang, doa restu orang tua dan saudara sudah lengkap, anggaran siap, pembicaraan antar keluarga sudah, hanya soal waktu yang harus menunggu, setelah JBR aja, karena kesibukan kerja yang luar biasa, pertengahan maret adalah pelaksanaan event jogja bike rendevouz terlewat sudah, demikian juga dengan rencana pernikahan yang akhirnya lewat sudah......
Gelanggang adalah komunitas paling aman dan nyaman tuk pelarian dari masalah, kenyataan hidup yang kucoba tuk segera lupa, alam raya membantu menyibukan rasa dengan aktivitas Merapi yang makin meningkat, posko siaga bencana dibentuk, membantu lupakan tentang manisnya cinta asmara di usia senja, panggilan tugas kemanusiaan lunturkan jiwa yang lara, kembali membentuk posko siaga pada tingkat yang lebih luas, posko Babusa berdiri sudah dengan kelengkapannya. Menyatukan berbagai unsur aktivis kemanusiaan dalam sebuah kerja bareng yang nggak ada duitnya.
tanggal 15 Mei 2006 Posko Siaga Merapi berdiri di Babusa, 20 personil dari SEKBER PPA DIY 10 personil dari Gelanggang mahasiswa UGM, putaran pasukan per 3 hari, dengan tugas menyesuaikan kondisi di lereng selatan Merapi, dari barak pengungsi hingga puncak gunung berapi, baru dapet tiga rotasi, gempa besar melanda Jogja, kampung halaman dan rumah menjadi rata, pagi jam 05.55 wib tanggal 27 mei tahun 2006.
Gegap gempita peduli gempa jogja, rumah keluarga tinggal tumpukan batu bata, bakti ke orang tua dengan membangun rumah sederhana. Waktunya kembali ke tugas sebagai manusia, hiruk pikuk relawan penuhi SARDA, entah di gelanggang sana. Satu minggu sudah operasi pencarian jenazah dan pertolongan berlangsung, bantuan dari relawan se dunia cukupi kebutuhan hidup manusia Jogja dan sekitarnya. Walau SARDA menjadi pusat informasi bantuan bencana, namun Merapi masih terus dengan aktivitasnya, dan aku kembali meramaikan Babusa, sekedar sediakan tempat bagi relawan yang kelelahan dengan tugas kemanusiaan di Bantul, sebagai hiburan melihat lava dan awan panas dari Pos Babusa. Saatnya pulang menengok rumah sekaligus mengantar tenda untuk tidur ponakan yang mulai rewel rindu rumahnya.
tanggal 14 Juni 2006 Bebeng KAliadem tempat yang dulu tentram dan dingin, tiba-tiba membara terbakar debu material bercampur belerang, dua manusia terjebak di bunker dan jadi korban, butuh dua hari untuk membongkar bunker dan korban ditemukan dua-duanya di dlam bunker. Kembali normal dan makin banyak relawan bergabung dengan SARDA di BAbusa. Bulan Juli yang dingin dengan hujan abu tipis terbawa angin dari puncak Merapi, menghembus pula gairah asmara dalam diri, Namun masih saja ada bencana di tanah jawa, Pangandaran tertimpa luapan air laut hingga cilacap dan kebumen. Pasukan pemburu jenazah SARDA DIY bergerak cepat tuntaskan tugas, 50 personil cukup dengan sekali briefing, masuk daerah bencana dan menyelesaikan setiap misi tugas harian.
Aku sendiri terpana di Jogja, perintah komandan untuk tidak tinggalkan Jogja, pertahankan Jabrik di SARDA, tidak boleh ikut ke Pangandaran. Sebagai hiburan di pergantian bulan Juli ke Agustus, aku mengikuti pelatihan MFR dengan BASARNAS Semarang di Salatiga. seminggu ngecamp dengan materi kelas dan lapangan yang dirampingkan. Pulang dari pelatihan langsung ke gelanggang sekedar istirahatkan badan dan mencoba refresh materi dengan anak UKESMA. September itu hari-hari melelahkan membongkar rumah, persiapan lebaran saat banyak handai taulan silaturahmi, walau puasa di siang hari saat malam bergelut dengan palu dan debu, dari genteng hingga lantai pondasi akhirnya bersih sudah.
Lebaran pun tiba dengan pesta sederhana, kunjungan antar keluarga mengingatkan akan pentingnya hubungan antar sesama. Aku terdiam di kamar, tak kuasa bercerita tentang gagalnya pernikahan dan banyaknya korban gempa beberapa bulan yang lalu.
Bulan Nopember 2006 di sore hari saat aku bapak dan ibu ku sedang bercengkerama, aku melihat tenda biru itu morat marit terkena angin, rupanya tali pengikatnya putus. Dengan sigap kuambil tangga dan mencoba memperbaiki dan menjaga kerapiannya. Namun apa daya, pegangan tanganku terlepas dan aku terhempas ke samping tangga. Tangan kanan ku membentur lantai porselen yang keras, punggungku melesak ruasnya. Hampir pingsan rasanya menahan rasa sakit di pergelangan tangan dan perut yang mulas. Aku jatuh terduduk dan segera di bawa ke Bethesda. Hasil rontgen menunjukkan pergelangan tangan kanan ku retak hanpir seluruhnya, tulang lumbar ku berubah posisi di ruas ke 2 dan ke 5.
Tangan digips selama satu bulan penuh, punggung harus disangga dengan korset kulit tebal yang panas dan meyebalkan. Tidak mungkin duduk apalagi berdiri tanpa menggunakan korset penyangga, semua aktivitas menggunakan tangan kiri, paling repot saat buang air besar. Punggung tidak boleh membungkuk, tangan kanan dipaksa lurus dibidai gips yang bikin gatal.
Tahun baru 2007 hanya di rumah, berbaring terkapar cacat di tempat tidur, hanya TV dan HP sebagai teman paling setia, perempuan muda pasca remaja temani aku di hari ulang tahun, tidak ada pesta, tidak ada putar-putar kota, tidak ada mabuk, tapi masih ada sedikit cinta yang sempat hilang dan kehausan kasih sayang wanita.
masa indah itu datang lagi.....................

Senin, 28 Juli 2008

merapi hingga parangtritis nampak atas

nyata dan bukan rekayasa

"kronologis berdirinya POSKO SIAGA MERAPI "SAR DIY"

Pada Bulan Maret 2006, Gunung Merapi menampakkan peningkatan aktivitas vulakniknya, sehingga pada tanggal 12 April 2006 status gunung merapi ditingkatkan dari "WASPADA" menjadi "SIAGA". Peningkatan status ini berpengaruh pada semua sektor di instansi pemerintah dan swasta yang berkepentingan dengan Gunung Merapi, dari jajaran SATKORLAK Provinsi hingga ke SATLAK Kabupaten, termasuk SATGAS SARDA DIY.
Kemudian pada tanggal 20 April 2006, dikeluarkan Surat Edaran Gubernur DIY Nomor 361/123/SATKORLAK PBP/VI/2006, tentang kesiapan jajaran personil dan peralatan.
Dalam hal ini Gubernur DIY sebagai Ketua SATKORLAK Provinsi DIY, memerintahkan kepada semua unsur dan jajaran untuk mempersiapkan personil dan peralatan guna menghadapi segala kemungkinan dari meningkatnya aktivitas Gunung Merapi.
Kemudian pada tanggal 25 April 2006 diluarkan lagi surat permohonan bantuan personil kepada 11 unsur SATKORLAK, ditambah lagi kepada 6 unsur terkait lainnya.
saat itu ditetapkan ada 4 POS SIAGA MERAPI di 4 Kecamatan, yaitu:
Kecamatan Tempel, Turi, Pakem dan Cangkringan.
sehingga pada saat itu hampir semua masyarakat Jogja terfokus pada puncakMerapi, dan begitu trend nya membentuk POS SIAGA.
karena ada isu bahwa untuk siaga merapi disediakan dana anggaran yang cukup besar dari pemerintah, maka berbondong-bondonglah orang menyemarakkan lereng Merapi, dari Kabupaten Sleman, Klaten, Boyolali dan Magelang.

2 hari sebelum gempa jogja....

aktivitas POSKO SARDA DIY dalam misi SIAGA MERAPI di Babusa Paint Ball Cangkringan,
pada tanggal 23 Mei 2006, hasil briefing pada malam hari untuk membagi tugas harian :
mendata jumlah pengungsi yang ada di barak Glagaharjo termasuk kebutuhan logistik dan perlengkapan, sekaligus memantau perkembangan Merapi dari pos pengamatan.
selalu mengup grade data pengungsi setiap hari, karena penduduk yang ada di barak saat pagi hari pulang ke rumah masing-masing.
hasil pendataan akan diolah oleh team data pada malam harinya.
Hari Kamis tanggal 25 Mei 2006,
ada informasi dari Posko Ghrasia Pakem, bahwa obyek wisata Kaliurang termasuk Kaliadem akan dibuka untuk umum, kawasan wisata akan dibuka sekitar pukul 12.00 wib, Kaliurang akan dibuka sebagian, mengingat pada saat itu adalah libur bersama (long week end) dimungkinkan akan banyak wisatawan yang datang ke Kaliurang.
dasar hukumnya adalah Surat Edaran Bupati Sleman.
sebagian besar pengungsi yang di barak sudah dipulangkan, barak pengungsi yang sudah dikosongkan adalah yang di SMA Muhamadiyah Pakem dan SMP Negeri 1 Pakem.
Pos 3 Ghrasia Pakem digeser ke Pos SAR Kaliurang, yang akan dikoordinir oleh Pak Budiman Dansar Kaliurang.
Personil dari POSKO BAbusa tetap mengadakan perondaan di tempat-tempat yang rawan.
untuk kondisi logistik posko sejauh ini masih aman, karena Kaliurang dibuka untuk umum, maka perondaan di kawasan wisata harus lebih diperketat, mengingat banyaknya pengunjung wisata yang akan menyaksikan lava Merapi.
pada malam hari dilakukan perondaan selama 3 kali, pada pukul 21.00 - 00.00 - 03.00
setiap malam dibutuhkan 4 personil untuk jaga malam pos dan pemantauan puncak, pemantauan juga diperketat di daerah kawasan tertutup atau jalur merah.
Route patroli di Kaliurang adalah:
dari Pos SAR Kaliurang ke Telogo Putri, jalur jalan ke arah Gua Jepang dari pertigaan bumi perkemahan, sekitar gardu pandang Boyong, gardu PGM Kaliurang, Gelora KAliurang arah Kali Boyong, kemudian ada sebuah tempat untuk kumpul pengungsi yaitu RRI Kaliurang.
dari laporan team yang mengadakan patroli dan pemantauan pada Hari Kamis jam 21.00 wib di lokasi yang dianggap berbahaya, adalah:
untuk memantau puncak merapi, tempat yang direkomendasikan adalah Gardu Pandang Boyong, Gelora Kaliurang, pertigaan Sate Parto dan Wisma Taman Siswa Kaliurang.
Hasil pemantauan puncak Merapi pada tanggal 26 Mei 2006 dari pukul 08.00 - 08.15 wib terjadi 3 kali luncuran awan panas, satu menit kemudian terjadi luncuran lagi, luncuran awan panas dari puncak harus terus diwaspadai.
secara umum kondisi puncak merapi masih terus mengeluarkan awan panas dan lahar, suhu udara normal, tidak ada kejadian menonjol di masyarakat.

Bebeng Kaliadem Agustus 2003

Medio Agustus 2003 adalah saat-saat merapi menagih janji,

ada dua kejadian di bulan ini, lagi-lagi Merapi menelan korban jiwa, satu mahasiswa dan satu lagi tidak diketahui identitasnya, pada saat evakuasi korban memang ditemukan sebuah dompet, namun rupanya pemilik dompet itu adalah pendaki gunung yang dompetnya tercecer, dia berasal dari Klaten. Tesebutlah seorang mahasiswa UPN Veteran Jogja bernama alm. Nugroho, dan seorang lagi disebut ”korban mr X”, yang hingga kini belum diketahui identitasnya. Mr X ditemukan oleh pendaki dari mapalanya Fak Ekonomi UGM (PALMAE) di kawasan puncak sekitar ’watu ogal agil’, kemudian diturunkan oleh team evakuasi dari SARDA DIY.

Dalam Operasi pencarian alm Nugroho, kebetulan aku terlibat langsung dan mengikuti setiap phase operasi, sejak tahap ”awarness stage”, kemudian berkembang jadi ’distress phase’, hingga tahapan ”mission conclusion stage”,

Laporan hilangnya almarhum langsung diterima SARDA DIY dari teman survivor yaitu Eko dengan bapaknya masing-masing, diantar oleh teman-teman dari MAPALA UPN Veteran. Laporan masuk pada Hari Selasa malam sekitar jam 23.00 wib, langsung ditindak-lanjuti dengan pengiriman team awal ke Desa Kinahrejo dan penutupan jalur pendakian lereng selatan Gunung Merapi. Pada hari ke tujuh sejak laporan masuk, akhirnya survivor yang bernama Nugroho, mahasiswa UPN Veteran jogja berhasil ditemukan oleh SRU (search rescue unit) 17, dalam kondisi meninggal di hulu Kali Kuning kawasan Gegerboyo, lereng selatan Gunung Merapi. Survivor diketemukan dalam kondisi luka di wajah dan kepala bagian kanan, kondisi wajah rusak, kacamata minus pecah, posisi tertelungkup dengan kepala berada lebih rendah dari tubuh, diperkirakan survivor terjatuh dari jurang dan bagian wajah menghantam batuan.

arti KehiDuPan

Demi waktu yang terus bergulir, seiring jarum jam yang terus berputar hingga batereinya habis, perjalan hidup ku juga terus berputar.....

Sejak dari gelanggang mahasiswa UGM hingga akhirnya terjebak di SARDA lagi, lagi dan lagi, mungkin sudah demikian Tuhan menentukan dan mengarahkan jalur hidupku. Aku sekedar menjalani hidup ini dan tidak ingin tersesat, sebab tersesat itu nggak enak banget, yang pasti bingung nggak ngerti arah, panik tentunya, kehabisan logistik dan menahan lapar dahaga, kemalaman hingga kedinginan, tidak siap dengan lampu penerangan, pun harus berjalan lebih jauh dan lebih lama.....

”Aku tidak ingin tersesat dalam hidup ini !”

Harus selalu siap setiap saat, waspada dengan setiap perubahan cuaca, sigap dan tenang dalam menghadapi musibah....

Seperti saat merencanakan perjalanan di alam bebas, alam kehidupan nyata di jagat raya ini..........

Jalani hidup dengan ikhlas, apa adanya...!

”...sekali berarti, sesudah itu mati...”

Kata Mas Chairil Anwar kepada Bung Murad Aidit.

Minggu, 27 Juli 2008

2001 hingga 2003 ngapain ?



Aku terakhir main ke sini sekitar akhir Tahun 2003,

.........sekedar flash back,.................

Mengapa aku muncul lagi di SARDA, kembali aktif dalam melaksanakan tugas-tugas kemanusiaan, atau sekedar jaga posko dan numpang masak indomie goreng atau..............sebagai pelarian dari rasa putus asa karena nggak jadi nikah?

Adalah tahun 2001 tepatnya, setelah bulan Februari kelam itu, pasca kejadian 5 mahasiswa UGM, hilang dan ditemukan meninggal di Gunung Slamet, bersamaan waktunya dengan korban 2 mahasiswa dari Janabadra di Gunung Lawu dan 2 Mahasiswa STIKUBANK di Gunung Merbabu, masih ada satu lagi korban di Gunung Arjuno.......

Bulan Pebruari 2001 penuh dengan kejadian yang memilukan, pada saat itu aku stay alive di Malang, tepatnya di Songgoriti, sebuah tempat yang indah dan sejuk, dekat dengan kawasan wisata Batu, di sana aku mengabdi pada sebuah komplek bangunan baru tidak terawat, lebih seperti ’club house’ dengan kolam renang dan pendopo klasik di tengahnya, dikelilingi 17 bangunan mungil lantai dua, masing2 mempunyai dapur dan kamar tamu, ada sebagian yang mempunyai tungku tempat perapian, sehingga untuk beberapa bulan aku betah dan menikmati suasana harian hidup di pinggir hutan pinus, di tengah kehidupan kawasan wisata yang sepi, jauh dari keramaian.

BUNKER KEPATIHAN

Sebuah ruangan 5x5 meter dengan satu ruang lagi di belakang sebagai ruang komunikasi, bersebelahan dengan ruang rapat yang akhirnya dijadikan gudang SARDA, dengan fasilitas kamar mansi dan WC jongkok di depan pintu kantor, lebih di kenal dengan sebutan ”bunker”, oleh pengguna frekuensi 14.816.0 mhz,

”...rojer...rojer...bangker kepatihan...bangker kepatihan....apakah ada yang monitor di frekuensi ini?..gitu ganti!”

Suara khas yang selalu terdengar setiap hari dari alkom di belakang, tidak memandang waktu dalam memanggil, setiap saat harus ada yang merespons, entah di sini atau di rumah.

”...yuuuk, silahkan masuk!..ganti!”

”...rojer dikopi, demikian rekan yang di bangker, negatif informasi, hanya memberi salam saja, selamat bertugas bagi semua rekan yang ada di situ...ganti!”

Lokasinya di pojok, jauh dari kesibukan dan keramaian lingkungan kantor, terjepit di antara tembok masjid dan bangunan kuno, bangunan tua dan bertetangga dengan Kantor Gerakan Orang Tua Asuh (GNOTA) dan Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas).

Beberapa tahun belakangan tempat ini mulai menggeliat lagi, mulai ramai dikunjungi potensi SAR dan relawan dari unsur lain, dari yang sekedar mampir numpang parkir motor, hingga yang berjam-jam main game hingga matanya merah.

manajemen "Kantor SARDA" ?


Senin, tanggal 26 Maret 2007 sudah hampir jam 06.00 wib

Pagi ini terasa dingin, sejak tadi malam terasa begitu lembab, sebab emang dari kemarin sore turun hujan, dan mau apa lagi di pagi sedingin ini, masa mau tidur lagi, lagian anak-anak juga masih lelap, satupun belum ada yang bangun, dan siapa pula yang harus menjaga gawang bunker sepagi ini.

Dan ah…. Kenapa juga denga keyboard ini, nampaknya sudah tidak nyaman lagi buat nulis, tuts pada hurup ”p” kadang tidak bisa dipencet, demikian juga dengan tuts hurup ”l”, kadang-kadang nggak mo balik, dah njepit nggak karuan, ni juga masih nyangkut-nyangkut, dan kepada semua pengguna komputer ini untuk selalu menghindari huruf ”L” dan huruf ”P”. Kelihatannya memang harus ganti keyboard,

………….nah sekarang dah ganti………

Enak lho, menulis segala hal dengan lancar dan ngalir seperti ini, nggak ngerti kenapa dengan keyboards itu? Emang udah usang kali, entah karena sering dipakai nge ’game’, atau emang sudah waktunya ambyar, dan sewajarnya sudah nggak layak dipakai lagi.

Namanya komputer kok tutsnya nggak bisa dipake, kan lucu.........

Sedangkan hingga saat ini, dalam menggunakan komputer aku sekedar memakai sebagai mesin ketik semata, belum mengarah ke pemahaman sistem software sebuah program komputer.

Kembali ke keadaan Kantor SAR ini ........betapapun keadaanya hingga saat ini aku masih harus bersabar dengan morat-maritnya manajemen kantor ini.

Entah sampai kapan?

Atau harus menunggu bencana alam besar terjadi lagi.......

setahun setelah gempa bumi 27 mei 2006


POSKO SAR DIY, Komplek Kepatihan

Rabo 21 Mei 2007, Jam 16.30 wib

Baru aja bongkar tenda komando sisa musibah angin puting beliung, ada dua buah tenda masih berdiri dan terbengkelai di sana. Sekitar biosko Mataram dan Kampung Kebonan sudah mulai normal lagi, tapi masih nampak sisa pecahan genteng dan kaca, lingkungan juga nampak lebih terang dan panas, karena pohon yang rindang sudah tumbang disapu angin, terjadi tiga minggu yang lalu, setelah seminggu sebelumnya terjadi hujan es batu sebesar kedelai di sekitar Stadion Mandala Krida hingga Jalan Taman Siswa,

inilah curhat ku:
Lagi-lagi tentang kesulitan potensi SAR saat situasi normal, hanya responsif semata saat terjadi musibah atau bencana,

Seorang Nande mengambil mobil pickup milik komandan di Kalasan dengan bensin yang begitu mepet, ditemani Kabul, Lopex dan Wawan.........

Akhirnya 5 orang nggak jelas itu sudah cukup untuk sekedar merobohkan dan melipat tenda komando sampai ke packing tali-tali, pathok, tenda, termasuk tiang-tiang yang lumayan banyak....
Bukan keluhan atau kecemburuan pada sebagian pengurus SAR yang sangat intens diskusi dan banyak omong tentang penanganan bencana saat terjadi musibahdi perangkat komunikasi, pembicaraan itu hampir hampir setiap saat, dari pagi hingga malam, sampai pag lagii.
Kadang pula terjadi keributan dan bersitegang dalam obrolan di udara, namun saat dibutuhkan tenaga untuk membongkar dan mengembalikan tenda ke logistik SARDA, satu pun nggak ada yang muncul, namun itu tidak menjadi masalah yang urgent, dengan personil yang ada pun bisa diselesaikan, tanpa harus adad koordinasi dan perdebatan panjang di frekuensi.
Kenapa selalu begini? ................sebenarnya kan nggak perlu terjadi seperti ini,
Oleh karena itu harus segera dibentuk SOP (Standart Operating Procedure) dalam operasi pencarian mauun pertolongan, baik dalam musibah besar atau kecil, demi lancarnya pelaksanaan tugas dari sebuah organisasi yang berlabel ’kemanusiaan’.
Sedangkan petunjuk pelaksanaan (juklak), bahkan sudah ditetapkan dalam bentuk SK Gubernur, tapi sayangnya masih merupakan lembar-lembar kertas dengan kalimat-kalimat normatif dan tidak implementatif.

SK Gubernur tersebut pernah diuji coba dalam pertemuan dengan LIPI Pusat dalam sosialisasi pembentukan SOP penanganan bencana alam, baik sebelum, pada saat dan sesudah kejadian. Sayangnya konsep yang dibawa LIPI masih mengacu pada konsep lama kebencanaan, studi kasusnya pun masih diambil dari lokal daerah Padang, sehingga sedikit menyinggung perasaan pemegang kekuasaan di Jogja. Hal ini disebabkan karena bukankah Jogja juga pernah mengalami bencana gempa bumi besar yang terjadi di kawasan Bantul, sebagian Sleman dan Kotamadya Jogja sendiri, tapi kenapa yang dijadikan percontohan adalah SOP nya Kota Padang, sedangkan masing-masing daerah mempunyai karakter masayarakat sendiri, dengan jenis bencana yang beragam pula, oleh karena itu UU Bencana Alam harus diterjemahkan ke dalam PERDA sesui dengan situasi dan kondisi masing-masing daerah.

gua langse parangtritis

kadang harus melintasi jalur setapak seperti ini, sekedar ingin menyelamatkan orang yang terkilir kakinya, bagaimana seandainya harus entry dari daerah seperti ini?
bisa jadi suatu ketika ada korban yang terjepit di karang dan masih hidup,
sedang satu-satunya jalan yang mungkin adalah lewat atas, oleh karena itu seorang rescue water juga harus dibekali dengan kemampuan SRT (single rope technique) dan beberapa pengetahuan simpul sederhana.
Avignam JAgat Samagram !


hidup di atas gua


bagaimana jika ini juga terjadi di halaman rumah kita?
ternyata di bawah tempat kita hidup, adalah sebuah lobang besar yang entah berapa diameternya.
bisa dibayangkan jika lobang itu tiba-tiba runtuh, dan rumah kita tepat ada di atasnya,
atau terjadinya lobang yang menganga ini di dasar laut, pasti akan ada perubahan tinggi muka air laut cecara tiba2 juga, dan entah apa yang terjadi dengan perahu nelayan yg ada di atasnya dan derah pantai sebagai tumpahan pasang naik air laut.
ya Alloh Tuhan seru sekalian alam.....
aku berpasrah kepada Mu.........

ekspatriat diver

sebuah kesibukan dalam pengangkatan BMKT, setelah semua artefak/ceramic selesai dibersihkan, jenis bentuk dan size dikelompokan, kemudian diberi nomor, dibungkus dg net dan disimpan dalam create dengan cotton yang sudah dibasahi,
gambar di sebelah adalah sebagian pekerja selam yang berkulit putih rambut pirang, hampir semuanya arogan, merasa lebih super, tp sesungguhnya biasa saja, itu adalah Nik orang ausy, Frank orang Belgium yg bicara pake perancis, demikian juga Ascan yg orang Jerman, yang nampak tangannya Jean Paul sebagai chief diver dalam ekspedisi ini.

Sabtu, 26 Juli 2008

"flying under water"

"neutral boyancy"
istilah yang sangat akrab dengan telinga seorang penyelam, yaitu posisi melayang di air, posisi ideal untuk melakukan penjelajahan di dlam air, juga dilakukan pada saat melakukan 'safety stop' di kedalaman tertentu, keasyikan dalam sebuah penyelaman, selain melihat berbagai jenis ikan, karang dan biota laut lainnya.
Alat bantu yang dipergunakan adalah BCD (boyancy control device) dan weigh belt, disesuaikan dengan berat tubuh penyelam dan wet suit yang dipakai.
seorang penyelam pemula wajib mendapatkan neutral bouyancy nya saat berlatih di kolam renang (LKK)

artefak sebelum dibongkar

seorang 'treasure diver' sedang melakukan pengamatan di sekitar situs, artefak yang tersebar di dasar laut, sudah menyatu menjadi terumbu karang, ekologi khas dunia bawah air, bangkai kapal sudah tidak tampak sebagai sebuah kapal, bisa dilihat tingkat visibilitas air di lingkungan sekitar diver dan bandingkan dengan belakangnya, menunjukkan bahwa di situ adalah perairan dalam, indikator juga bisa dari jenis karang yang tumbuh dan berkembang, nampak terbatas sekali disebabkan intensitas cahaya matahari yang kurang.

genthong AMPHORE


beginilah lelahnya kerja di dasar laut, harus angkat-angkat dan bongkar kapal tua, lihat di belakang diver, masih banyak 'amphore' yang belum diangkat, jenis genthong langka, dibuat pada jaman yunani, bergaya eropa, biasanya tersebar di sekitar kapan yang sudah mawut bentuknya, alat SCUBA yang digunakan adalah jenis 'rebhreater', selama bekerja di bwah air, fin dilepas dan digantungkan di tubuh, fin baru dipakai saat diver akan ascent, kadang aku berpikir, kenapa di Kasongan Bantul tidak nggak lautnya, kan di sana juga banyak guci dan genthong seperti itu, bahkan jauh lebih baru, bersih dan modern, lihat aja genthong jelek udah karatan, dengan kerak karang di dindingnya, masih saja diambil dan diangkat,
wah....kurang kerjaan banget!

penjaga artefak


ribuan 'chinese bowl' menunggu sentuhan penyelam, pemandangan seperti ini menjadi tempat bermain setiap hari, berteman dengan ikan, menemani kerja di dasar laut, nampak sepasukan kakap merah menjaga sarangnya yang sudah ratusan tahun ada di situ, kadang aku merasa iba dengan nasib ikan ini, ekologi hidupnya terganggu ulah manusia.
beda kepentingan, antara biologi dan arkeologi, dua keilmuan yang kadang berbenturan dalam penerapannya, memang kakap merah ini bisa dijadikan indikator bahwa di sekitar tempat itu ada gunungan terumbu karang, yang biasanya itu adalah sebuah kapal, lihat saja jumlah mangkok yang terjajar rapi, diperkirakan itu adalah kapal kargo tahun 900 an, sebab dari barang yang ditemukan diperkirakan dibuat pada jaman 5th dynasty, sekitar tahun 907 an, dan jenis kapalnya adalah 'JUNG', kapal cina terbesar dan tertua yang pernah ditemukan.
koordinat: 05 14' 55'' LS dan 108 58' 39'' BT
100 mil laut dari perairan cirebon, java sea.

deco stop


seorang penyelam dalam harus melakukan deco stop di tali referensi, hose warna kuning itu adalah O2 murni, deco stop dengan oksigen murni dilakukan di kedalaman 6 meter dan 3 meter, nggak ada masalah saat laut bersahabat, tapi jika musim angin barat, kita bisa seperti superman, hanyut dan bergantung di tali, seperti terbang di udara, kadang kebosanan melanda saat di deco line, ada aja tingkah laku diver, seorang bule bahkan sempet bawa beberapa halaman novel setiap kali penyelaman, jadi saat deco stop melewatkan waktu dengan baca novel, lumayan juga sih, sekali deco bisa dapet 5 lembar atau 10 hal, ada juga yang tidur selama deco stop, diving memang mengasyikan, tapi jika dilakukan setiap hari akan terasa membosankan, apalagi dengan aktivitas "deco stop", tetapi itu adalah sebuah kewajiban demi keselamatan tubuh manusia, dengan dua tabung pun kadang tidak cukup untuk melakukan deco stop, harus dibantu dengan mengkonsumsi oksigen murni, maksimal penggunaan 10 menit dengan bilas udara 5 menit...
maka sendi dan tubuh ku aman hingga saat ini.

cuci artefak


walaupun bisa diving in every day, tapi ya tiap hari juga jadi kuli, angkat artefak, bongkar dari keranjang besi yang baru aja naik dari dasar laut, keranjang besi itu berisi kira-kira 10 - 12 create setiap naik, nah saat turun membawa 'broken artefak' untuk dibuang di sekitar situs, kulit tubuhku pun bersaing itemnya dengan Joni, seorang penyelam tradisional yg sudah malang melintang di dunia penyelaman keramik kuno, yang berwarna pink itu adalah buoy untuk menandakan bahwa keranjang besi udah penuh, so segera nyalakan crane untuk angkat ke kapal,
"yuk...Jon! angkat...satu...dua...yups!"
"ah elo malah nampang aja.....ayo dong!"
"ih..berat nih Brik, pelan-pelan aja, santai Prend"
ah....dua tahun yang lalu, kangen juga dengan mereka, satu tahun hidup bareng di sebuah penjara apung, tapi kadang kunikmati sebagai 'pondok pesantren apung'.

5 dynasty expedition

begitulah aktivitasku sehari-hari di SV SIREN Kingstown, sebuah kapal yang dijadikan base station dalam pengangkatan 'treasure' dari sebuah bangkai kapal abad 10, di perairan cirebon, double tanks berbahan baja size 80 cuft, lumayan juga naik tangga setinggi itu,setiap hari dua kali menyelam, sedalam 55 meter, membutuhkan waktu 2 jam di dalam air, dibutuhkan fisik yang prima dan dukungan logistik perut yang cukup, hidup dengan bule-bule gila, aku pernah..........

THE TEN VIRTUES of CANABIS


vegetables artinya sayur mayur, adalah tumbuhan perdu biasa, sehat dan baik dikonsumsi manusia, bisa disayur, dibikin pecel atau gado-gado, bahkan bisa dibikin urap akan lebih segar, sebagai sayuran sehat dan bermanfaat.
nah jika dalam kondisi kering, maka jika dibakar akan mengeluarkan asap yang membangkitkan "vitues" bagi manusia;
Aroma yang keluar dari kepulan asap menimbulkan perasaan yang "berbeda":
  1. sense enables communication with the transcendent
  2. purifies the mind and body
  3. removes uncleanliness
  4. keeps you alert
  5. can be a companion in the midst of solitude
  6. grants a moment of peace in a busy work
  7. when marijuana is plentiful, one will never tires of it
  8. when marijuana is scarce, even a small amount will satisfy
  9. if stored away for a long time, marijuana does not spoil
  10. even if used every day, marijuana does not harm
the ten virtues of GELEK...........hanya untuk saya lho...

positip thinking

LEGALIZED IT !
banyak sebutan untuk jenis tenaman ini,
ganja/gelek/cimeng/sayur/sayal/soto/rumput/hijauan/marijuana dan sebutan lainnya.
nama "canabis sattiva" lebih dikenal dalam dunia keilmuan, tanaman perdu yang tumbuh di daerah tropis, sekedar tanaman yang tumbuh, tidak beda dengan rumput atau pohon singkong yang mudah hidup bahkan tanpa perawatan.
dosa apa tumbuhan ciptaan Tuhan ini, hingga dicabut 'hak hidup'nya oleh manusia-manusia yang juga ciptaan Tuhan, mengapa dilarang tumbuh dan berkembang di tanah subur dan merdeka.
tetrahydro canabinol atau tetrahydro canabidiol dalam kandungan getah, daun dan bunganya, hingga saat ini tidak terbukti menimbulkan kematian, walau dikonsumsi secara berlebihan alias over dosis, akibat yang terjadi hanyalah rasa lapar dan keringnya tenggorokan, sehingga menimbulkan selera makan bagi manusia, dan makan adalah wajib dilakukan oleh manusia setiap hari, orang yang lapar kemudian makan adalah sehat, legal, bukan kejahatan. kalaulah ada yang kemudian menjadi lemot dan lambat, itu karena dasar watak manusia yang memang malas.
apa dosa tumbuhan ini, kok gak boleh tumbuh dan berkembang, bagaimana jika tumbuhan ini musnah, bukankah kerugian di bidang pengawetan plasma nutfah, keaneka-ragaman hayati akan terganggu, ilmu botani kehilangan sumber penelitiannya, dunia farmasi akan kehilangan bahan baku pembuatan obat.
merokok dengan tembakau dan merokok dengan ganja apa bedanya?
mengkonsumsi asap dan merasakan nikmat, menenangkan, perasaan relax membuat jiwa manusia sehat, menyegarkan pikiran, memacu otak untuk selalu berkreasi, imajinasi manusia bisa lepas dan bebas seiring kebebasan berpendapat dan berpikir.
mengapa di negara lain 'tembakau' ini boleh dikonsumsi secara terbatas, ya karena memang tidak berbahaya, tidak menimbulkan kebrutalan manusia, tidak mengacau lingkungan, tidak anarkis, justru kedamaian dan senyum manusia satu sama lain akan tercapai.
"tersenyumlah engkau kepada orang!"
damailah dunia bumi beserta isinya, makanlah yang cukup agar badanmu sehat, jangan berbuat jahat kepada orang lain, kalau tubuhmu terasa lelah dan pikiran penat maka istirahatlah, aroma terapi paling tepat untuk merelaksasi syaraf dan pikiran.
coba lah kita melihat sesuatu dengan 'netral', jangan melulu dilihat jelek dan negatip,
eh...barangkali masih ada manfaatnya, disamping mudharat..
karena dalam 'ying' selalu ada 'yang', rasakan dulu baru berkomentar,
ketergantungan ? adiktif ?
tidak ada sama sekali, 'ketergantungan' hanya ada di isi dompet, kalo ada ya sokur, kalo nggak ada juga nggak cari, pun tidak seperti yang diberitakan orang...
tidak ada istilah "sakauw", belum pernah ada yang "over dosis" terus mati, belum pernah ada orang yang ngegelek trus mukulin orang, hanya senyum sebagai akibatnya.
maka...
jangan engkau sia-sia kan ciptaan Tuhan yang berguna bagi manusia, seperti oryzsa sattiva dan saudarnya canabis sattiva.
salam peace !

baru suka nulis


mendayung kehidupan
kemudian sampan terus melaju membelah nyenyak permukaan laut, menciptakan riak kecil menggoyang dan bergerak ke arah entah, tiada henti kayuhan napas menghempas usia, laju lah laju gerak sampan ke depan, arungi bentang samodra hingga ke batas cakrawala, panas menyengat malam, dingin menggigit kulit, tak henti dayung mendorong sampan, hujan dan badai kadang menghempas tiada ampun, tetap bergerak ke depan membelah kelamnya malam menuju pagi benderang, saat matahari menengok dari lelapnya, tetap dayung dan terus dayung, burung laut temani langkah petualang samodra, berbincang di bawah teriknya langit, bersenandung bersama embun malam bertabur bintang, kulit pun hitam kusam tak sampai legam, sampan dan dayung adalah kehidupan.

dian tak kunjung padam

aku pernah jatuh beberapa kali,
ya dalam satu tahun saja, aku mengalami masa yang sangat sulit,
justru ketika aku baru saja mendapat rejeki yang cukup.
ketika tahun 2005 berakhir,
adalah masa-masa suka cita ku,
saat itu semua begitu mudah, semua lancar, progress hidup terpampang cerah ke depan,
akhirnya tahun terus bergulir dan putaran hidup terus menggelinding.
setelah aku dapatkan bunga yang elok walau nampak sudah layu, aku pun menerima bunga elok nan layu itu, sebagai kepasrahan ku pada usia yang makin renta,
keinginan untuk segera membina rumah tangga pudar sudah,
lagi-lagi di Bulan Pebruari 2006, kegagalan itu kujadikan pelajaran yang sungguh berarti dalam hidupku, agar memori kelabu itu segera pudar,
aku pun kembali ke kandang macan, gelanggang tempat "gelandangan kemanusiaan" berkiprah, gunung api itu mulai menggeliat mengkhawatirkan penjuru kota, rapatkan barisan, gandeng tangan bersama demi pengabdian tulus pada sesama, saat semua kokoh bersatu dan waspada, bergerak bumi hancurkan berhala dan penghuni kota,
rumah ku roboh, dan aku kehilangan masa kecil ku, kenangan pada sebuah tempat di mana aku pernah tinggal dan tumbuh berkembang hingga saat ini, ya sebuah rumah keluarga jawa kebanyakan, beberapa saat setelah gegap gempita gempa berkurang,
kembali singsingkan lengan hadapi bahaya geliat Merapi yang tak kunjung menurun, walau tempat bermain hancur luluh lantak tak berbentuk, tempat sejuk dingin selalu berselimut kabut, tempat bersatu saudara dan kerabat di akhir pekan, kini sudah berganti bentuk bentang alamnya, rasa lelah dan kangen rumah, langkahkan hati ku tuk pulang, sekedar beres-beres rumah yang belum tertata, entah apa daya, saat lebaran berlalu......aku pun kembali menyapa puing rumah ku,
suatu ketika tangga yang ku injak meleset dan pegangan ku terlepas dari kayu tempatku bertumpu,
aku pun terhempas ke lantai porselen, tangan kanan cacat tak berguna selama 40 hari, punggung harus disangga fiber berlapis kulit selama 100 hari, tangan patah punggung rapuh, bujangan tua tanpa perawat pribadi, tersungkur lesu di kamar yang juga nggak ada rapi-rapinya. orang tua yang renta menunggu dengan kasihnya.
aku tak mampu membalas kasih sayang itu.
aku hanya termangu menikmati 'karunia' Illahi ini,
tersentak aku akan hidup ku,
alhamdulillah wa syukurillah akhirnya kudapatkan perawat seumur hidup,
walau bukan idola tapi cukup membuatku bahagia.
aku bersyukur..........
ternyata dalam hati masih ada cahaya, masih ada terang, masih ada masa depan, masih ada jalan panjang yang harus kutempuh.
terima kasih Tuhan...ternyata Engkau ada !

tebaklah.....gambar atau nyata?


tenan ora hayo ?

gemar mimik


mimik, minum, lotse, dabuk, mendhem, miras...
berbagai sebutan yang khas,
tentunya nggak jauh dari kehidupan ku
kenapa masih suka "minum"?
ya kalo nggak minum ntar dehidrasi,
tapi kalo yang diminum adalah seperti dalam gambar,
so...
gagal sudah 'proyek menuju perut six packs'
jangan ikuti langkah kami !

in the bottom of the sea


hei.....kamu...!
awas hati-hati!
perhatikan saya....

alat dapur tradisional

pergeseran budaya dalam masyarakat menimbulkan pola makan yang berbeda juga, apakah generasi sekarang masih ada yang kenal dengan barang-barang ini?
ini adalah : lumpang dan munthu, kukusan , dandang, kuwali, kendil dll. adalah alat tradisional dapur, tidak butuh listrik, yang jelas sehat dan ramah lingkungan.
Kenapa kemudian hasil masakan jadi enak?
mungkin karena bahan-bahan yang dimasak tidak tercemar kandungan kimia dari plastik, atau logam pada perlatan dapur modern yang selalu menggantungkan tenaga geraknya dengan listrik.

cahaya hidup


saat di dunia gelap abadi,
betapa sinar matahari begitu berharga,
cahaya...
sinar mentari...
adalah kehidupan

Jumat, 25 Juli 2008

SARDA era Komendan BS


masih sempat narsis, dalam acara penutupan DIKLAT SAR Kab Kulon Progo, beginilah gaya dan bentuk aktivis SARDA DIY. seolah sebagai team rescue yang profesional, padahal ya hanya berpose dalam foto saja, bahkan mobil Land Rover itu pinjeman dari rekan JLRC, hanya dengan kaos yang seragam seolah semua sempurna, belum Dab !
saya ucapkan terima kasih kepada Unit Selam UGM yang terlibat dalam Pelatihan SAR Kulon Progo.....
semoga ilmu yang kalian berikan bermanfaat !

Kamis, 24 Juli 2008

sungai serang pantai glagah


jangan pernah terkecoh dengan uniform yang dipakai seseorang,
tapi lihatlah sebagai pakaian semata, yang melindungi kulit tubuh dari teriknya sinar matahari,
tapi...
tolong dengar apa yang dibicarakan,
agar tahu mengerti dan memahami maksud penyampai pesan.
S 0 kok ngajar S 2 ?

kadang pengalaman bisa diceritakan kepada orang lain,
agar dijadikan referensi dalam perjalanan hidup ke depan,
tidak ada yang lebih pintar,
hanya lebih dulu lahir, sehingga cerita hidupnya juga lebih panjang,
banyak pergaulan, banyak kejadian, semua menjadi catatan yang tidak tertulis, hanya ada di sanubari masing-masing makluk.
namun mengapa masih saja ada bencana, masih saja ada musibah yang sebenarnya tidka perlu terjadi, bukankah cerita dan pengalaman bisa dijadikan referensi, bisa dijadikan pedoman untuk menghadapi hal yang sama?
mengapa Gempa Bumi Jogja 27 Mei 2006 harus kacau, bukankah sudah ada SIAGA MERAPI sejak Bulan Pebruari? kemana mereka yang memperjuangkan dan mencari bagian dari "roti" 2 milyar ke Kabupaten Sleman?
kemana mereka? bunkankah Bantul dan Gunung Kidul masih satu daerah dengan Kabupaten Sleman, knapa jadi kacau ???

mengEDITing

tidak semudah yang ku kira, susah juga mengotak-atik sebuah bentuk tulisan, ditambah degan gambar pendukung, dan memang aku tidak pernah belajar grafis, sehingga tidak memahami kaidah-kaidah dalam memberi warna, menciptakan garis, membentuk bidang datar, lengkung dan sebagainya.
tetapi jika hanya sekedar menulis untuk melepas kepenatan,
aku sering banget manulis, bagiku menulis bisa melepas semua beban di dalam benak, menulis secara bebas, menulis apa aja, menulis yang sesuai dengan isi hati, belajar untuk mencurahkan isi pikiran ke dalam bahasa tulis...
sebagai terapi mental, agar mampu mengungkap atau melepas beban pikiran, mendokumentasi impian, menggambar imajinasi dunia idea,
seperti malam ini pun, aku belum juga bisa tidur, masih saja ada di depan komputer, sedang apa aku ini, kadang aku tidak sadar dengan apa yang sedang kulakukan,
membaca pun mata ku sudah tidak seperti dulu, sebentar saja membuka halaman demi halaman mata ini terasa kabur, harus buka kaca mata minus ku, yang artinya mata ku sudah plus, seiring usia yang semakin renta,

karimunjawa 2007


saat berfoto dengan pak dokter gigi yang play boy abisss..., seorang diver yang perokok berat, bergaya dengan wetsuit bolehnya pinjem punya Ari, nuwun yo Ri..!

Selasa, 22 Juli 2008

terapi syaraf dengan MENULIS


jam di atas pintu SARDA sudah menunjukkan angka 9 .... sedang di luar gelap, sepi dan dingin....

kenapa yah.... setiap aku menulis, ingin bercerita ttg apa yang sedang kurasakan, selalu terpengaruh oleh bunyi-bunyian yang tertangkap indra pendengaranku. seperti lagu yang sedang kudengarkan, begitu berpengaruh dalam pemilihan kata dan kalimat, kadang harus berhenti sebentar sekedar ikut hanyut dalam irama lagu yang lembut dan manis. tarian jari di atas tuts keyboard terus berayun, entah apa yang sudah bisa tertuang dalam sebuah frase.... sekedar deretan kata-kata dan kalimat yang bertumpuk, entah bermakna apa......... biarlah dan biarkan mengalir sendiri apa adanya............... PANTHAREI kata anak filsafat, mengalir bagai air........... hilang sudah keinginan untuk mencurahkan segala yang ada di benak ke dalam media tulis yang bisa dibaca, bisa dinikmati sebagai sebuah cerita, terapi jiwa dengan menulis dan menulis, seperti goresan tinta peukis yang kadang sekedar asal mencoret kanvas dan kasih tebal tipis sana sini, jadilah sebuah karya, ya karya, yang nyata dan bisa dilihat, ada secara nyata, bukan sebagai mimpi yang masih jauh di sana, di alam imaji manusia,

mengapa aku selalu sarankan pada orang yang baru punya masalah untuk mencurahkannya dalam bentuk tulisan, agar perasaan dan masalah yang sedang dihadapi, bisa diwujudkan dalam bentuk tulisan, bentuk cerita lugas yang mampu dimengerti oleh individu lain. menulis.........me+tulis .......... awalan "me+" yang kata bu guru bahasa indonesia artinya aktip, lain dengan awalan "di-" yang berkonotasi pasip, sebagai obyek, bukan sebagai subyek yang aktip. sebuah awalan dan imbuhan yang mampu memberikan arti yang berbeda, bahkan kadang bertolak belakang sama sekali. seperti dalam kata ........... "dikhianati dan mengkhianati" sense nya berbeda: dikhianati akan bersambung dengan frase logis "dendam" sedang mengkhianati menunjukan perbuatan yang jahat dan tidak terpuji. diputus dan memutus......... lebih enak memutus dari pada diputus, secara mental lebih siap, lebih mampu menguasai keadaan, dibanding dengan suasana hati dan emosi mereka yang sedang 'diputus'. yups...........sekedar me+... atau di+'..... bermakna lain ! jejering manungso iku (as human being) akan lebih terhormat jika kita mensikapi semua masalah dengan awalan di+ bukan me+ jadi lebih bersikap sebagai obyek, tetapi jangan diartikan sebagai watak inlanderian.

Walaupun diceritakan bahwa inlander ost indie akan selalu merasa minder berhadapan dengan bule...
londho yang berkulit pucat dengan rambut pirang, ada yang bermata hijau, bermata biru, berbadan tinggi besar dengan pakaian ala kadarnya, karena udara tropis yang panas, lalu lalang tourist asing di sepanjang jalan malioboro, hilir mudik dari Prawirotaman ke Sosrowijayan, entah apa yang mereka cari di kota usang ini, sekedar menikmati suasana kota atau memang sedang memburu berbagai macam souvenir yang terjajar rapi di Mirota Batik dan sepanjang trotoar nya malioboro. bekas tapak-tapak sepatu yang kupakai, selalu ikuti kemana ku berjalan, debu dan keringat yang ada di kulit tubuh ini, saksi bisu bahwasan nya.......... tak mudah dan tak segampang yang kukira ttg asmara lagi-lagi sebuah lagu dengan muatan pesan yang dalam sekedar ingin mengungkap arti "asmara" dan kumatikan saja dendang lagu ini, untuk merubah mind set........ merubah setting emosi penulis, dari melankolis mendayu-ndayu pengaruh dari irama lagu, menjadi tegas bernapas seiring dengan ketukan tuts spasi, jiwa dari kalimat yang tertulis di kertas putih bersih, sebagai tumpahan rasa yang berkecamuk di kepala. ah......makna apa dari tulisan ku di atas? yo mbuh yooooo.................embuh ra weruh..........


memutar balikkan fakta dan pemahaman



keresahan lepas status bujang

setelah sekian lama jarang bertemu dengan "konco lawas" di kota kelahiranku ini, akhirnya sempat jugaaku bertemu mereka, walau hanya sesaat tapi itu sungguh berarti, bertemu dan bercerita seputar kehidupannya saat ini.
ah........kenapa tiba-tiba jadi blank out.?
Yang ada di kepala seolah ingin tertumpah, bagai bulir padi yang tercurah tersebar ke tanah, kesibukan panen padi, senyum petani di musim yang indah.
entahlah aku ini arep nulis opo toh?
kok larinya malah menceritakan aktivitas petani,
woooo....
dasar pemabuk...pemimpi...perenung sejati!
huh.....sebuah kehidupan yang tidak produktif! sama sekali tidak produktif, pemalas!
it's enough.........
cukup sampai di sini!

kemudian dari pada itu............
setelah usia terus bergulir, seiring putaran waktu, kini saatnya untuk bangkit!
saat tegak kepalkan tangan di atas kepala, singsingkan lengan baju hingga batas siku, dan angkat beban itu , angkatlah.........!
hingga mampu memindahkan relung waktu yang muram dan gelap, menuju relung hidup yang cerah, ceria, penuh pesona, bermandikan sinar matahari pagi, tertawa riang dan berlari kecil ke sana-kemari, di taman kembang berbunga.
Mimpi liar bujangan malam, merenung di pagi yang indah, bersama secangkir kopi manis, asap rokok tak henti mengepul dari bibir yang tebal dan hitam, nikotin yang lekat dengan bibir dan gigi,
jari tangan yang berwarna coklat tua, tanda nikotin sudah begitu tebal mengerak di jari sekitar kuku,
bagaimana menghadapi hidup ke depan?
kebimbangan kadang menjadi tantangan dan godaan, keraguan luar biasa yang belum pernah ku rasakan, mencoba menapak jalur baru yang masih belantara, tidak ada pengalaman sama sekali tuk masuk ke pintu gerbang kehidupan yang baru.
"PERKAWINAN"
mengapa lembaga ini harus ada?
mengapa orang harus kawin dan menikah secara formal?
mengapa harus hidup dalam satu rumah, dalam satu atap, harus saling menjaga antar pasangan, saling mengerti, saling memahami...............
ah.......kenapa juga harus dipikir, bukanlah lebih baik JUST DO IT aja
yupz............
kerjakan ! segera!


.....jabrik aNaK jOgjA....

Yogyakarta...........Indonesia.........
sebuah kota tua yang bersahaja,
adalah kota tempat kelahiran ku,
tempat tinggal ke dua orang tua ku dengan ke tiga kakak- kakak ku, rumah itu sudah tidak ada lagi, roboh akibat gempa mei tahun kemarin, namun sudah berdiri lagi bangunan baru dengan pola dan bentuk yang sama, ada perasaan berbeda saat menempati "rumah baru" itu'
rumah baru yang sebetulnya hanya baru bangunan fisik rumahnya, sedang tanah dan lingkungan sekitar, termasuk ukuran masih sama persis dengan rumah ku yang dulu,
rumah dan keluarga sebagai sumber dan pusat perkembang biakan orang, kampung halaman dan tanah tumpah darah yang mulia......

walo bangunan roboh tapi masih bisa untuk membangun rumah lagi, bagaimana dengan kampung halaman yang sudah terendam lumpur hingga batas atap genteng,
kehilangan kampung halaman ...........dalam arti sesungguhnya, masih bersukur aku sebagai korban gempa, jika dibandingkan dengan korban lumpur panas,
semua bencana dan musibah memberi pelajaran hidup yang berarti dan sungguh sangat berharga.....
aku merasa menjadi makhluk Allah yang paling dikasihi dan disayangi di saat gempa melanda, saat tulang punggung ku patah dan tidak bisa leluasa bergerak,
saat pernikahan yang sudah di depan mata hilang, entah kemana.....

live begun at 40...................



Sudah selayaknya seorang laki-laki usia hampir genap 40 tahun......... mengalami perubahan dalam hidupnya, seperti yang sedang kualami saat ini, ......... Sebuah ketetapan hati untuk menyelesaikan petualangan asmaranya. Sejak dulu memang belum pernah menikmati indahnya "PACARAN", sebuah kata yang asing dan terdengar minor banget masuk ke telinga seorang Jabrik.

Pacaran atau orang Jogja lebih sering menyebut "YANG-YANG-AN",
entah yang-yangan ato pacaran, esensinya adalah pesan tempat (reservasi dalam membooking waktu hidup), memesan ketersediaan waktu dan sisa usia untuk hidup bersama, hidup bareng dalam satu atap, satu ranjang, satu kesatuan keluarga........ sepenggal phase kehidupan yang aku masih nol pengalaman, sama sekali tidak ada pengalaman dalam 'hidup berkeluarga'

ya.............sekarang sudah tahun 2008...................
sudah saatnya membangun sarang, saresmi asmara dengan sang betina, yang ikhlas pasrah menunggu datangnya musim kawin, memproduksi telur sebanyak-banyaknya, untuk dierami kelak, seiring dengan bergantinya musim......... hingga telor menetas menjadi yunior-yunior yang lucu.............................

semoga.....!

..........SARDA DIY.............


entah ada apa ini,
sejak kemarin sore
aku sama sekali tidak ada rasa kantuk….
trus dengan kepulan asap gudang garam filter.
yang terus menguras isi kantong ku
secara pelan-pelan
tapi pasti………….
sejak lepas dhuhur hari senin siang kemarin, aku ke SARDA sekedar kangen dengan tempat hidup ku
saat aku masih mencari ….
searching
pencarian………
search and rescue
search untuk mencari istri
rescue untuk menolong hidup ku yang merana,
bagaimana tidak merananya aku,
mo nikah aja ……..gagal.
trus rumah roboh kena gempa,
sebulan kemudian kehilangan “tempat bermain”
di Bebeng Kaliadem, akibat awan panas Juni 2006,
trus berlalu hingga musibah tsunami Pangandaran,
akhir Juli hingga agustus aku belajar MFR
pulang ke rumah,
merapikan dan menata kembali
rumah asliku yang sudah miring gak karuan,
bongkar genteng , usuk hingga reng……….
turunkan molo dengan kakak kakak ku
membongkar tembok yang sudah terpisah bata dengan semen pengikat,
sambil menunggu Hari Raya Idul Fitri yang dua bulan lagi datang……..
lebaran berlangsung meriah
lha kok ….
aku malah jatuh dari atap
akibat reng yang aku pegang
lepas pakunya,
ya udah…
dalam kondisi hanging…
hang over mentok
jatuh ke lantai porselen
ya udah
tangan kanan ku di gip sebatas pergelangan tangan hingga ke siku
gak enak banget hidup dengan
persendian yang di gips
gak bisa nulis……..
gak bisa cebok……
gak bisa makan sendiri…
tangan patah
punggung ruas nya mengkeret
ruas tulang belakang ke 2 dan ke 5
mlesek dua ruas’
ya udah
punggung ku tidak boleh dibengkokkan atao dipelintir,
jadi harus disangga dengan korset kulit keras,
selama 3 bulan hidup sebagai orang cacat,
hingga kembali
JAGA KANTOR nya SARDA DIY
di komplek kepatihan jalan maioboro
ruang 5 meter kali 5 meter,
tempat yang dingin,
sejuk untuk tidur siang
dan selalu saja ada yang mendengarkan
perangkat komunikasi
aku selalu STAND BY di
frekuensi 14.816.0 mhz
dikenal cah jogja dengan…
kumpul di “wolu nembelas”
sekelumit cerita di tahun 2006 ke 2007………