Selasa, 12 Agustus 2008

merdeka atau makan ?

di kampung ku banyak orang mengibarkan bendera, semua jalan kampung dan gang dihias berbagai macam umbul-umbul, semua jalan dan tempat umum dibersihkan, di cat putih dan terlihat semua rapi,
tapi sayang nya kenapa hal ini baru bisa terwujud di kampungku, hanya saat perayaan 17-an agustus, padahal dua tahun yang lalu ', banyak sudut kampungku berupa puing, runtuhan bangunan yang roboh terkena dampak gempa bumi. Pembangunan saat itu hanya seputar rumah mereka sendiri, belum membersihkan bangunan umum dan fasilitas umum, gang juga masih berupa rongsokan barang dan puing bangunan, hampir seluruh kampung seperti penjual material bekas, selalu saja ada batu bata bekas tersusun rapi, ada almari reyot dan tempat tidur yang rata-rata ditaruh di teras rumah. tenda plastik warna warni bak omah kere di ciliwung, banyak dermawan datang naik mobil mewah menyumbangkan bantuan gempa kepada korban, ya keluargaku ya tetanggaku.
sedang saat ini aku merinsukan kampungKu,
yang dulu hijau sepanjang pinggir desa, sejauh m,ata memandang adalah hamaparan sawah, nun di tengah bulak sana ada segerumbul pohon bambu, desa tetangga....
sungai irigasi mengalir membelah hamparan sawah dengan burung bangau putih, orang kampungku menyebut itu "burung kuntul", terbang ke sana kemari, menghindar terjangan kerbau yang asyik menarik bajak pak tani.
Kampungku yang dulu saat 17an agustus rame dengan lomba-lomba, lomba dan game untuk semua umur, dari yang anak-anak hingga dewasa orang tua, ada lomba kelincahan, kegesitan, kebugaran, dan tentunya ada lomba bersih lingkungan. Lingkungan hidup yang sesuai dengan pola hidup di kampungku,
di hari minggu dan sore hari banyak anak berkumpul di halaman masjid dan halaman makam ki hajar dewantara untuk berlomba mengadu ketangkasan, lomba lari dengan menggigit sendok yang berisi kelereng, lomba berlar i dengan karung, pasang mata ikan di gambar papan tulis, lomba memasukan benang ke dalam jarum, lomba makan krupuk, dan lomba lain yang meriah, masih sekedar lomba individu, sedang yang permainan team dilakukan lomba antar RT dan RK (Rukun Kampung) .
Lomba antar RK yang dipertandingkan adalah sepak bola, ada juga bola voli, dan yang tak terlupakan adalah saat final dan ada salah satu team yang kalah, hal ini akan membawa tawuran antar desa, yang membangkitkan nasionalisme sempit, sangat care dan berani berkorban membela keluarga dan tetangga di desa, dan akhirnya tujuan dari PK sendiri menjadi hilang, ya RK yang artinya rukun kampung, kerukunan antar individu dalam satu wilayah desa, kemudian ada juga yang membentuk pemerintahan yang lebih kecil, Rukun Tetangga, agar sesama tetangga saling peduli, saling sapa, menyelesaikan setiap persoalan yang terjadi di lingkungan hidupnya. sebenarnya pemerintah kolonial sudah rapi membagi sistem pemerintahan, dari tingkat pusat hingga timgkat lokal, seperti Pemerintahan Desa.
perlombaan antar RT (Rukun Tetangga) dengan mata lomba team yang lebih sederhana, ada lomba volly-ball, ada lomba bulutangkis beregu, ada lomba catur. semua meriah dan antusias dalam memberi dukungan kepada para tetangga. Sebuah gejala yang patut kita cermati adalah, hilangnya kemeriahan ini, hilangnya budaya masyarakat desa dalam pesta kemerdekaan bangsa, perayaan HARI KEMERDEKAAN seperti yang tertulis di gaura masuk kampung, ada kata DIRGAHAYU ada kata KEMERDEKAAN dan ada angka yang menunjuk usia negara ini. Ulang tahun yang ke -............
sebenarnya apa arti kemerdekaan bagi bangsa saat ini, kemerdekaan sebagai negara, kemerdekaan seabgai manusia, kemerdekaaan dari perbudakan kalo itu di amerika,
seorang Bob Marley juga pejuang nasionalisme untuk negaranya sendiri, dia bilang "emancipate your self from mental slavery!"
arti kemerdekaan memang berbeda bagi setiap bangsa, kemerdekaan akan menjadi sebuah tujuan mulia sebuah negara.


Tidak ada komentar: