Kamis, 14 Agustus 2008

SV Siren Kingstown

aku pernah hidupdi atas pulau besi, seperti itulah tempat hidup ku selama 6 minggu, pernah suatu waktu aku hidup dalam arti sesungguhnya, makan minum tidur dengan aktivitas harian hanya di atas kapal ini, selama 3 blan, saaat ada tsunami aceh pun aku hanya bisa menyaksikan dari televisi kapal yang kadang kabur dan signalnya nggak pernah stabil. Hidup dengan orang-orang kapal yang sudah punya pengalaman lebih. Ada beberapa kewarganegaraan dan budaya yang berbedam tapi yang jelas kita dapat dipersatukan dalam satu rasa, rasa beer, rasa minuman dingin yang berbusa, saat kita bersama minum beer di atas kapal, seolah semua adalah keluarga sebagai satu persatuan dari jauhnya kehidupan keluarga normal, hisup di tengah lautan. hanya menyaksikan matahari pagi bergerak di atas dunia hingga sore, kemudian gelap malam dan badan yang sudah capek dengan aktivitas di kapal, begitulah aku pernah hidup selama kurang lebih satu setengah tahun, dengan berbagai bahasa dan berbagai
budaya dunia, aku menikmatinya sebagai pengalaman hidup.
Bahwasannya orang Indonesia yang bekerja di Laut Jawa, punya KTP resmi sebagai warga negara indonesia, hidup merdeka dan cari makan di negeri sendiri, kenapa harus takluk dan menyerah dengan kesombongan etnis eropa? mengapa kita harus nyerah dan tunduk takluk pada orang kulit putih? memang mereka yang punya modal, punya duit, pemegang keputusan di lapangan, tapi kan sebagai WNI kita tidak harus memperbudak diri, ingat kata Uncle Bob: " emancipate your self from mental slavery" akan selalu kuingat dan sebagai orang inlander bin pribumi harus bisa meninggalkan sikap INLANDERIAN, sikap kalah dan selalau merasa rendah dibanding dengan orang berkulit putih dan berambut blonde,
"we are Indonesian man!": kata ku sat itu,
so "fuck you with your skin!"
you know kita orang hidup di negeri sendiri, kenapa harus menghamba dan pasrah menyerah dengan orang asing, bukan orang yang tinggal dan hidup di tanau air dan tumpah darah INDONESIA ! saat itulah rasa nasionalisme dipertaruhkan, pertarungan antara rasa nasionalis dan nilai mata uang dollar...................................
mana yang jadi pilihan : national pride or dollar?

Tidak ada komentar: