Senin, 25 Agustus 2008

selamat jalan Broer....!

sabtu pagi saat nyenyak tidur terbangun karena telpon,
bergegas cuci muka dan ke kamar mandi, ambil jaket dan celana, meluncur ke RSU PKU Muhamadiyah Jogja, rupanya di sana sudah banyak anak-anak JLRC di depan rumah sakit.
ah ............Midun sudah tiada, kenapa begitu cepat?
saat kita baru kompak-kompaknya,
masih ingat saat aku kenal pertama di waduk sermo, saat perbaiki Land Rover yang minyak remnya bocor, nggak bisa jalan, nogok di hutan lindung sekitar waduk, saat aku masih sibuk dengan materi pertolongan air di waduksermo, aku lihat pertama kamu,
kemdudian saat perjamuan di warung tendanyaPak No di Bukit Bangkel, saat aku terkapar di lintasan off road, aku senang sekali ngepot di sana. sementara aku bingung memetakan kekuatan di antara para penggemar jeep, ada perbedaan di antara mereka, ada yang senang dengan ADVENTURE dan ada yang pro dengan COMPETITION. Memang ada perbedaan dalam pergaulannya, petualangan di alam bebas dengan materi TOURING OFF ROAD dengan mereka yang OFF ROAD COMPETITION, J4x4C dengan JLRC dua organisasi penggemar jeep yang berbeda haluan, anak 4 x 4 dengan anak Landist.
JLRC bermarkas di sekertariat RAPI daerah DIY, sedangkan anak J 4x4 C lebih sering bergaul dengan anak-anak breaker ORARI, semua adalah temanku, semua adalah potensi SAR, semua bermaksud ikut dalam unit rescue, dan aku adalah anak SARDA di mata mereka.
ya Midun salah satu anggota JLRC, saat melayat dia kemarin aku melihat sebuah komunitas yang asik, persaudaraan di antara para penggemar land rover, rasa setia kawan dan persaudaraan yang patut diberi acungan jempol, saat salah satu dari mereka meninggal.
adalah MIDUN anak MAPALA Cakrawala juga, punya land rover seri 2 warna oranye, punya toko out door equipment juga, dengan satu istri yang cantik dan setia, dihiasi dua anak manis yang lucu, masih kecil-kecil, yang gede usia 4 tahun, yang kecil usia 2 tahun, semua lincah dan selalu riang dengan teman-temannya.
tetapi keluarga muda yang bahagia itu, kini sudah tidak sempurna jumlahnya, tidak ada lagi papa dan tidak ada suami, pergi meniggalkannya....
saat aku, Nande, Embut dan Pun2 baru mulai bergaul dengan keluarganya, asik dan selalu meriah, kita selalu ramai dengan minuman import, selalu ada dan pasti tuntas.
saat di Hotel Desa Puri yang juga rumahnya Pun2 Wisnu, aku tewas dengan sempurna, dievak ke Banyuraden dengan jeep king-kong ma Yosep, kemudian di rumah Yosep saat ada pertemuan dengan anak-anak gelanggang. Masih teringat jelas di benak penuh alkohol ini. saat mengantar aku pulang, hingga Nande terjerumus di depan rumahnya. Saat akan masuk garasi ban depan masuk ke selokan depan gang. Hingga dua hari menjelang kematiannya.
dari rumah dia di gang sempit di pinggir sawah, diskusi tentang hidup hingga pagi dan tewas di halaman rumah, menengok toko outdoornya, hingga pergi ke gelanggang uat nganter wetsuit pesanan, bertemu dengan anak-anak gelanggang dan dua anak SAR Klaten. Itulah pertemuan terakhirku dengannya, dan berlanjut di HT, saat kuajak dia ngebreak di dini hari, sendiri di rumah, dan nitip vodka kepadku, tapi karena badanku capek banget karena seharian di Kaliurang, memberi materi SAR dan tali temali, termasuk evkuasi medan sulit, baru jam 21.00 an kita sampai di kepatihan.
setelah makan mie goreng jawa di Warung Bakmi SABAR MENANTI di belakang Kantor Kecamatan Pakem Sleman.
kamis seharian di Kaliurang, jum'at bangun siang dan persiapkan materi buat Diklat SAR HW, sore bergerak ke Kaliurang lagi, hingga pagi pulang ke posko, tidur dan dibangunkan dengan berisiknya Embut terima telepon ada berita bahwa MIDUN MENINGGAL ....

Tidak ada komentar: