Selasa, 12 Agustus 2008

warna dunia


putihnya malam, menyapu lembut merahnya pagi ini,
jariku masih terus menari di atas birunya kata,
membius menghempas hijaunya perasaanku bersama detak jarum jam yang enggan berhenti,
orange-nya hatiku,
memerahkan semangat kemanusiaan!
menghijaukan nurani orang akan musibah!
memutihkan kesombongan dan keangkuhan diri!
menghitamkan kafan lemah ini,
.......langkah hati yang sudah terlanjur orange, tidak henti menapak menjejak, meninggalkan tapak emas, menuju birunya cakrawala kehidupan, bersama pagi dan matahari ……….
aku kadang heran mengapa tiba-tiba aku manjadi melankolis, merana karena kontol sipilis, menajdi lembut bagai bulu kuduk di belakang leher, empuk dan soft seperti pembalut wanita, mulur mungkret rubber tipis tembus rasa...........ah kondom lagi !
sik aku arep nulis sing opo anane, apa adanya, penyebutan 'hal-hal yang dianggap seronok, tabu, tidak sesuai dengan norma agama dan norma sosial.
lha misal ada seorang cewek yang duduk mekokok di sebuah becak, kemudian kita ingin mengingatkannya, kan susah cara mengungkapkannya?
kalo kita teriakin dia akan malu, apalagi hanya dengan menunjuk pake jari tanpa ada gerakan lengan, jadi gak jelas, sedangkan jika kite teriak :
"maaf mBak itu celana dalamnya kelihatan....!" jangan-jangan dia akan malu dan marah besar, dianggap itu "pelecehan seksual" dianggap itu harashment. Tapi kalo kita nggak peringatkan dia akan terus cuek dan santai saja, tidak terganggu dengan pandangan mata laki-laki yangterfokus pada organ tubuh tertentu, serba repot !
"woiii....kotange mlintir....!" kalo kita melihat seorang perempuan dengan baju tipis dengan tali kotang yang terlihat melilit.
"wuaduh...endog-ku pecah !" saat ada laki-laki dengan tergesa naik ke atas sadel becak.
"ck..ck...ck...penthilnya guede banget....hmmm....howoh-howoh...mmmBlewah...."
"wuh...huedyan tenan peline mengglugu, jan ndhlondheng tenan..........."
"piye ? gede ra ?", tanya seorang pria dengan berbisik,
sambil teriak orang mabuk yang ditanya menjawab:
"wah......iso nggo puter andong!"
"kuwi sak jarane ora ?"
"andong, dengan dua kuda sak kusir2nya yang salto"
"hah...?" "gede tenan !" ' wah njuk piye le arep ngandangke jaran?'
nggone Encix pun nomor dua, karena yang nomer satu kontol njaran,
pembicaraan antar laki-laki yang kadang bisa didengarkan langsung oleh wanita, oleh perempuan yang karena tugas-tugasnya harus berada di tempat tersebut.
saru....tidak senonoh.....tidak pada tempatnya.....ora sopan!
apane? apanya yang 'tidak sopan'. apanya yang kurang berkenan. Bukankah untuk bicara dan berpendapat generasi tahun 80 dan 90-an sudah terberangus.

Tidak ada komentar: