Minggu, 27 Juli 2008

BUNKER KEPATIHAN

Sebuah ruangan 5x5 meter dengan satu ruang lagi di belakang sebagai ruang komunikasi, bersebelahan dengan ruang rapat yang akhirnya dijadikan gudang SARDA, dengan fasilitas kamar mansi dan WC jongkok di depan pintu kantor, lebih di kenal dengan sebutan ”bunker”, oleh pengguna frekuensi 14.816.0 mhz,

”...rojer...rojer...bangker kepatihan...bangker kepatihan....apakah ada yang monitor di frekuensi ini?..gitu ganti!”

Suara khas yang selalu terdengar setiap hari dari alkom di belakang, tidak memandang waktu dalam memanggil, setiap saat harus ada yang merespons, entah di sini atau di rumah.

”...yuuuk, silahkan masuk!..ganti!”

”...rojer dikopi, demikian rekan yang di bangker, negatif informasi, hanya memberi salam saja, selamat bertugas bagi semua rekan yang ada di situ...ganti!”

Lokasinya di pojok, jauh dari kesibukan dan keramaian lingkungan kantor, terjepit di antara tembok masjid dan bangunan kuno, bangunan tua dan bertetangga dengan Kantor Gerakan Orang Tua Asuh (GNOTA) dan Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas).

Beberapa tahun belakangan tempat ini mulai menggeliat lagi, mulai ramai dikunjungi potensi SAR dan relawan dari unsur lain, dari yang sekedar mampir numpang parkir motor, hingga yang berjam-jam main game hingga matanya merah.

Tidak ada komentar: