Selasa, 22 Juli 2008

..........SARDA DIY.............


entah ada apa ini,
sejak kemarin sore
aku sama sekali tidak ada rasa kantuk….
trus dengan kepulan asap gudang garam filter.
yang terus menguras isi kantong ku
secara pelan-pelan
tapi pasti………….
sejak lepas dhuhur hari senin siang kemarin, aku ke SARDA sekedar kangen dengan tempat hidup ku
saat aku masih mencari ….
searching
pencarian………
search and rescue
search untuk mencari istri
rescue untuk menolong hidup ku yang merana,
bagaimana tidak merananya aku,
mo nikah aja ……..gagal.
trus rumah roboh kena gempa,
sebulan kemudian kehilangan “tempat bermain”
di Bebeng Kaliadem, akibat awan panas Juni 2006,
trus berlalu hingga musibah tsunami Pangandaran,
akhir Juli hingga agustus aku belajar MFR
pulang ke rumah,
merapikan dan menata kembali
rumah asliku yang sudah miring gak karuan,
bongkar genteng , usuk hingga reng……….
turunkan molo dengan kakak kakak ku
membongkar tembok yang sudah terpisah bata dengan semen pengikat,
sambil menunggu Hari Raya Idul Fitri yang dua bulan lagi datang……..
lebaran berlangsung meriah
lha kok ….
aku malah jatuh dari atap
akibat reng yang aku pegang
lepas pakunya,
ya udah…
dalam kondisi hanging…
hang over mentok
jatuh ke lantai porselen
ya udah
tangan kanan ku di gip sebatas pergelangan tangan hingga ke siku
gak enak banget hidup dengan
persendian yang di gips
gak bisa nulis……..
gak bisa cebok……
gak bisa makan sendiri…
tangan patah
punggung ruas nya mengkeret
ruas tulang belakang ke 2 dan ke 5
mlesek dua ruas’
ya udah
punggung ku tidak boleh dibengkokkan atao dipelintir,
jadi harus disangga dengan korset kulit keras,
selama 3 bulan hidup sebagai orang cacat,
hingga kembali
JAGA KANTOR nya SARDA DIY
di komplek kepatihan jalan maioboro
ruang 5 meter kali 5 meter,
tempat yang dingin,
sejuk untuk tidur siang
dan selalu saja ada yang mendengarkan
perangkat komunikasi
aku selalu STAND BY di
frekuensi 14.816.0 mhz
dikenal cah jogja dengan…
kumpul di “wolu nembelas”
sekelumit cerita di tahun 2006 ke 2007………

Tidak ada komentar: